Makanan Organik: Pengertian, Keunggulan, dan Tips Berbelanja

Ketika belanja di supermarket, kita sering menjumpai beberapa sayuran, buah, bahkan daging dengan label organik.

Jenis makanan organik banyak menarik minat karena dinilai lebih sehat dari makanan biasa.

Di artikel berikut, MinNow akan membahas secara tuntas apa saja fakta-fakta bahan pangan organik, serta perbandingannya dengan makanan biasa.

Apa itu makanan organik?

Kata organik merujuk pada cara pengelolaan bahan makanan. Jadi makanan organik adalah makanan yang diproses secara alami tanpa zat kimia, baik itu tumbuh-tumbuhan maupun hewan ternak.

Produk makanan organik harus dipastikan bebas dari bahan tambahan makanan buatan seperti pewarna, pengawet, MSG, dan pemanis buatan.

Pada pertanian organik, tanaman diberikan pupuk alami yang bisa dibuat dari kotoran hewan, daun-daun kering, dan pestisida alami untuk menjaga kesuburan tanaman.

Sementara untuk hewan yang diternak secara organik tidak diberi hormon pertumbuhan dan juga antibiotik. Obat-obatan hanya diberikan jika hewan dalam kondisi sakit.

Konsep pertanian dan peternakan organik ini mendorong kualitas tanah yang lebih baik karena unsur hara dalam tanah tidak “tercemar” bahan-bahan dari pupuk dan pestisida kimia.

Tidak semua makanan organik sama

Foto: USDA

Tidak semua bahan makanan organik memiliki cara pengolahan yang sama. USDA membagi kelompok bahan makanan organik yaitu:

100% organik

Label ini diberikan pada bahan makanan yang diproduksi secara organik, misalnya daging sapi, telur, sayur, dan buah. Label ini juga bisa diberikan pada makanan jadi yang diolah dari berbagai bahan yang bersertifikasi organik juga.

Organik

Makanan dengan label ini setidaknya mengandung 95% dari komposisi yang bersertifikat organik. Angka ini adalah jumlah minimum untuk mendapatkan segel organik dari USDA atau agen sertifikasi setempat.

Dibuat dari bahan organik

Nah, untuk makanan dengan label ini memiliki setidaknya 70% komposisi yang bersertifikasi organik. Contoh yang sering dijumpai misalnya sereal yang menampilkan label “dibuat dari gandum organik”. Karena jumlahnya dibawah angka minimum ketentuan USDA, jadi makanan ini tidak boleh mencantumkan segel organik yang resmi.

Keunggulan makanan organik

Apa yang kita konsumsi akan mempengaruhi kesehatan tubuh, dan secara tidak langsung kesehatan mental dan emosional. Konsumsi makanan organik dinilai membawa dampak positif karena keunggulannya.

Mengutip dari website Kemenkes, ada beberapa alasan banyak orang memilih konsumsi makanan organik yang dinilai lebih unggul dibanding makanan biasa.

Bahan organik menggunakan lebih sedikit pestisida. Zat kimia seperti yang terdapat pada pestisida umum digunakan untuk mengusir hama tanaman, namun residunya tertinggal dan berisiko kita konsumsi.

Makanan organik terasa lebih segar karena tidak menggunakan pengawet tambahan. Meskipun itu berarti cepat busuk, ini tidak mengurangi minat masyarakat karena justru bahan pengawet inilah yang dihindari.

Proses pertanian dan peternakan organik lebih ramah lingkungan. Teknik pertanian organik dapat mengurangi polusi, menghemat air, mengurangi erosi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan menggunakan energi yang lebih sedikit. Bertani tanpa pestisida sintetik juga lebih baik untuk burung dan hewan terdekat serta orang-orang yang tinggal di dekat peternakan atau pertanian.

Hewan ternak organik tidak diberikan antibiotik serta hormon pertumbuhan. Pemberian antibiotik akan menciptakan strain bakteri yang kebal antibiotik, akan berbahaya jika sampai pada manusia. Lagi pula, hewan yang dibesarkan secara organik cenderung memiliki ruang yang luas untuk bergerak sehingga membantu menjaga kesehatannya.

Daging dan susu yang berasal dari hewan organik mengandung nutrisi yang lebih kaya. Dibuktikan oleh penelitian pada 2016, lemak sehat omega-3 50% lebih tinggi pada daging dan susu organik daripada versi konvensional.

Apakah lebih sehat dari makanan biasa?

Mengutip dari Mayo Clinic, makanan organik lebih bermanfaat untuk kesehatan dibandingkan makanan yang diproses secara konvensional.

Dari segi nutrisi, makanan organik setingkat yang lebih tinggi nutrisinya seperti kandungan antioksidan dan flavonoid yang lebih banyak.

Kemudian asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam daging, susu, dan telur organik. Aturan pemberian pakan hewan yang diternak secara alami (tidak memberi hormon pertumbuhan, antibiotik, atau suplemen lainnya) menyebabkan kadar asam lemak omega-3 lebih tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa omega-3 baik untuk kesehatan jantung.

Jangan lupakan residu dari pestisida. Dibandingkan dengan produk yang ditanam menggunakan metode biasa (konvensional), produk yang ditanam secara organik memiliki tingkat residu pestisida yang lebih rendah.

Tips berbelanja bahan makanan organik

Seperti yang kita ketahui, bahan makanan organik cenderung memiliki harga yang lebih tinggi dari makanan konvensional. Namun, jika kamu berniat untuk merubah pola makan yang lebih sehat, berikut MinNow berikan tips untuk berbelanja bahan organik.

1. Belanja di pasar tradisional

Bahan makanan di pasar tradisional memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan supermarket. Karena penjual biasanya tinggal dekat dengan pasar sehingga biaya transportasi lebih rendah.

2. Beli dalam jumlah besar

Sudah belanja di pasar tradisional, lalu dalam jumlah banyak pasti auto cuan! Selain menghemat, tentunya kamu sudah mendukung petani lokal di sekitar tempat tinggal.

Jika ingin beli buah, kamu juga bisa beli saat musimnya tiba. Buah-buahan yang tumbuh di musim tertentu contohnya mangga, durian, dan rambutan.

3. Tidak perlu semua bahan 100% organik

Seperti yang kita ketahui bahwa bahan pangan organik memiliki harga yang lebih tinggi dari bahan pangan biasa. Ini bisa dimaklumi mengingat usaha petani dan peternak organik juga lebih besar dalam mengurus hewan dan tanamannya.

Beberapa jenis buah dan sayuran tidak membawa dari residu pestisida, sehingga kamu dapat membelinya secara konvensional dengan harga yang lebih terjangkau jika ingin menghemat budget belanja.

Berikut contoh makanan yang bisa kamu beli tanpa label organik:

• Buah-buahan (alpukat, nanas, pepaya, melon, mangga)
• Bawang
• Jagung
• Kubis
• Jamur
• Wortel
• Ubi jalar

Pilihan untuk konsumsi makanan organik sepenuhnya ada di tanganmu. Sehat atau tidaknya kembali lagi pada bagaimana caramu mengolah makanan tersebut.

Sudah membeli bahan organik tapi dimasak dengan cara yang tidak sehat membuatnya jadi tidak berbeda dengan makanan konvensional.

EatNow mengedepankan konsumsi bahan organik agar turut membantu pelaku usaha organik di Indonesia. Bekerja sama dengan chef yang melayani catering sehat, membuat menu EatNow diolah dengan cara yang sehat juga.

Kalau kamu sendiri apakah konsumsi makanan organik atau tidak? Yuk, diskusikan di kolom komentar!