Sejarah dan Asal-usul Rawon, Sup Terenak se-Asia
Menilik dari sejarahnya, rawon merupakan makanan khas dari tanah Jawa Timur. Sup daging dengan kuah hitam ini juga cukup populer lho di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Kabarnya, rawon sudah ada sejak abad ke 10 dan ditulis dalam prasasti serta naskah sastra Jawa, selain itu rawon sempat dinobatkan sebagai sup yang paling enak se-Asia pada tahun 2020 lalu!
Semakin penasaran gak sih bagaimana asal-usul rawon sehingga bisa sangat populer dan jadi sup yang paling enak?
Sejarah rawon
Sebuah prasasti yang disebut Prasasti Taji ditemukan di daerah Ponorogo, Jawa Timur. Prasasti Taji berisi daftar hidangan yang sering disajikan dalam acara besar, salah satunya disebutkan kata “rarawwan” yang menjadi asal kata rawon.
Tidak hanya dari prasasti, beberapa warung makan legendaris juga membuktikan bahwa sup hitam ini sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Jawa Timur.
Contohnya rawon setan yang buka menjelang tengah malam di Jl. Embong Malang, Surabaya, warung makan ini sudah buka sejak tahun 1950-an.
Ada juga Warung Lumayan yang sudah buka sejak 1942, berlokasi di Jl. Raya Tongas, Probolinggo. Warung ini memiliki kekhasan penyajian rawon dengan alas daun pisang (pincuk), sehingga dikenal sebagai rawon pincuk. Warung ini sudah berganti nama menjadi Rawon Nguling dan kini memiliki franchise yang tersebar di beberapa kota.
Selain lokasi warung yang legendaris, kata “rarawwan” beserta resep rawon tertulis pada naskah sastra Jawa yaitu Serat Centhini yang ditulis pada tahun 1735.
Fakta dan keunikan rawon
Hampir serupa dengan hidangan soto khas Indonesia lainnya, kuah rawon yang berwarna hitam jadi ciri khas makanan ini.
Keluak atau kluwek adalah ciri khas dari rawon dan merupakan bahan yang wajib ada, karena bahan inilah yang membuat kuah rawon menjadi hitam. Menariknya, jika kluwek tidak diolah dengan benar dapat menjadi zat yang berbahaya bagi tubuh karena mengandung senyawa sianida.
Kluwek harus difermentasi selama beberapa hari untuk menghilangkan senyawa beracun tersebut. Setelah prosesnya selesai, kluwek pun aman digunakan untuk memasak rawon.
Selain itu, daging sapi yang digunakan daging yang berlemak atau yang bertekstur kenyal. Contoh yang bisa digunakan yaitu bagian has luar, sandung lamur, atau sengkel.
Jadi sup terenak se-Asia
Di tahun 2020, TasteAtlas, salah satu media yang membahas kuliner di seluruh dunia memasukkan rawon sebagai pemenang dari sup terenak se-Asia.
Penilaian dilakukan bersama kritikus restoran profesional bersama dengan puluhan ribu panelis. Rawon kita dihadapkan oleh sekitar 20.000 hidangan dari seluruh dunia. Wow!
Di tahun ini, rawon masih masuk jajaran 10 besar sup daging yang terpopuler. Wah, kita harus bangga ya karena resep tradisional Indonesia banyak disukai warga dunia.
Resep dan cara membuat rawon
Penasaran bagaimana cara membuat rawon asli Jawa Timur? Yuk, ikuti resep di bawah ini!
Bahan:
- 150 gram daging sapi
- 7 biji kluwek
- 4 siung bawang putih
- 8 siung bawang merah
- 3 batang sereh
- 1 ruas lengkuas
- 1 ruas kunyit
- 1 ruas jahe
- 2 jumput jinten
- ½ sdt ketumbar
- 3 lembar daun jeruk
- 4 lembar daun salam
- 3 buah cabai merah besar
- Bawang goreng dan tauge untuk taburan.
Cara membuat:
- Rebus daging sapi selama 45 menit.
- Haluskan bawang, jinten, kunyit, cabai, jahe, ketumbar, dan kluwek. Lalu tumis bumbu hingga harum.
- Masukkan tumisan bumbu halus ke dalam rebusan daging.
- Lanjut rebusan hingga mendidih dan daging empuk.
- Rawon siap disajikan dengan taburan bawang goreng dan tauge.
Gimana nih EatNow Lovers, setelah tahu sejarah dan asal-usul rawon, jadi makin ngiler gak nih mau cobain rawon sekarang juga?
Jangan bingung, kamu bisa langsung menuju ke website EatNow atau e-commerce kesayangan untuk stok EatNow Rawon siap makan sekarang juga!