Benarkah Processed Food Berbahaya?

By Published On: 30 Juli 2021Categories: Blog

Di masa pandemi, sebagian besar dari kita banyak mengkonsumsi makanan siap saji. Pembatasan aktivitas di luar membuat frekuensi belanja kita berkurang, akhirnya kita putuskan untuk menyetok makanan yang tahan lama dan dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja.

Jika kita mendengar istilah makanan olahan dan makanan siap saji atau instan, yang ada di benak kita pasti makanan produksi pabrik yang kurang menyehatkan, betul tidak EatNow Buddy?

Banyak berita dan artikel kesehatan menyebutkan, bahwa makanan olahan berbahaya bagi kesehatan. Faktanya, ada lebih dari 50% makanan yang beredar di supermarket dan restoran yang merupakan makanan instan atau siap saji. Lantas, apa benar bahwa semua makanan olahan tersebut dapat membawa dampak buruk untuk kesehatan kita?

Klasifikasi Makanan Menurut NOVA

EatNow Buddy pasti sudah familiar dengan istilah makanan olahan atau processed food, namun tahukah bahwa ada istilah ultra-processed food?

Berdasarkan pengkategorian kelompok makanan NOVA, makanan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu unprocessed foods; processed culinary ingredients; processed foods; dan ultra-processed food.

  1. Unprocessed Foods
    Kategori pertama ini menggambarkan makanan yang tidak diproses dan dapat langsung dikonsumsi. Contoh makanan yang termasuk dalam kategori ini adalah buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, jamur, telur, dan makanan alami lainnya.
  2. Processed Culinary Ingredients
    Ada pula minimally processed food yang masuk ke dalam kategori pertama ini, yaitu makanan yang melewati proses yang sedikit dengan tujuan menambah masa simpan makanan atau membuang bagian makanan yang tidak diinginkan. Contoh dari makanan dengan kategori ini adalah biji kopi yang dipanggang dan rempah-rempah. Makanan yang termasuk kategori ini dalam prosesnya tanpa ada bahan tambahan seperti garam, gula, minyak, atau bahan lainnya ke bahan makanan ini.
  3. Processed Food
    Kelompok makanan dari kategori ini dapat dikatakan seluruh bahan kategori 1 dan 2 yang ditambahkan garam, gula dan bahan tambahan lainnya. Produk makanan ini menggunakan metode pengawetan seperti pengalengan dan pembotolan, fermentasi non-alkohol seperti roti dan keju. Makanan ini dapat mengandung aditif yang memperpanjang durasi produk, melindungi yang asli atau mencegah proliferasi mikroorganisme.
  4. Ultra-Processed Food
    Jenis makanan yang termasuk kategori makanan ultra proses adalah makanan yang diolah dalam skala industri dan menggunakan bahan tambahan seperti gula, minyak, lemak, garam, antioksidan, stabilizer, dan pengawet. Contoh makanan yang masuk kategori ini adalah makanan instan dalam kemasan, minuman soda, sereal, dan nugget.

Apakah processed food baik untuk kesehatan?

Pemrosesan minimal dapat bertujuan untuk memperpanjang masa simpan makanan dan mempertahankan nutrisi didalamnya. Dikutip dari BBC Indonesia, pada 2017 beberapa peneliti membeli sayuran segar dari toko yang berbeda dan menganalisis kadar nutrisinya di hari mereka membelinya dan lima hari kemudian setelah menyimpannya di dalam lemari pendingin. Hasilnya, sayuran beku mengandung kadar nutrisi yang lebih tinggi daripada sayuran yang hanya disimpan di lemari pendingin.

Pemrosesan juga membuat akses makanan menjadi lebih mudah dengan harga yang lebih terjangkau karena biaya produksinya pun lebih rendah. Meskipun sering dikaitkan dengan kesehatan yang buruk, tetapi tidak dapat dipukul rata. Sayuran beku, susu dan keju misalnya, dapat berdampak baik bagi kita daripada versi yang belum diolah.

Baca juga: Perubahan Makanan Setelah Retort, Masih Amankah untuk Dikonsumsi?

Apakah bisa diet sehat dengan processed food?

Tentu bisa!

Kamu memiliki kendali atas apa yang kamu pilih untuk dibeli. Membaca label nutrisi dapat membantumu untuk memilih makanan olahan dan tetap memperhatikan kandungan lemak, garam, dan gula. Sebagian besar makanan memiliki informasi nutrisi di bagian depan, belakang, atau samping kemasan.

Solusi lainnya kamu dapat memilih EatNow.

Dengan komposisi yang bergizi baik, EatNow tidak berbahaya untuk kesehatanmu. Meskipun dapat bertahan hingga 2 tahun dalam suhu ruang, EatNow tidak menambah bahan pengawet, gula, atau garam yang berlebihan. Setelah dimasak, makanan EatNow hanya melalui proses sterilisasi modern atau retort yang bertujuan untuk membunuh bakteri pembusuk makanan. Proses retort ini direkomendasikan oleh BPOM untuk menjaga kualitas makanan dan sudah diterapkan di beberapa UMKM di Indonesia. EatNow pun hadir sebagai makanan siap saji pertama yang menyediakan makanan sehat untuk diet tertentu seperti diet jantung, diet asam urat, diet penurunan berat badan, dan diet sehat lainnya.

Dengan adanya EatNow membuktikan bahwa tidak semua processed food adalah produk yang berbahaya untuk dikonsumsi, hanya saja kita perlu memperhatikan kembali jenis makanan yang kita pilih.

Bermanfaat? Yuk, bagikan artikel ini!

About the Author: Devika

Crafting ideas into helpful information to be shared with you, EatNow Lovers!

Artikel lainnya

Leave A Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.